UNTAIAN PERISTIWA KIAMAT
a. Fase
pertama : peniupan sangkakala pertama oleh Malaikat Isrofil
Fase
ini adalah kehancuran alam semesta, di tandai dengan bergugurannya
bintang-bintang serta terjadi goncangan dan ledakan yang dahsyat yang mengakibatkan
bumi dan isinya hancur.
Sebagaimana
dijelaskan di dalam al-Qur’an mengenai keadaan yang terjadi pada Hari Akhir
ketika Malaikat Israfil meniup sangkakala untuk yang pertama kali. Dalam hal
ini Allah berFirman dalam Al-Qur’an yang artinya “ Maka apabila Sangkakala
ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan
keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah Hari Kiamat, dan
terbelahlah langit, karna pada hari itu langit menjadi lemah, dan
Malaikat-Malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan
orang Malaikat menjungjung ‘Arsy Tuhanmu di atas ( kepala ) mereka. Pada hari itu kamu di hadapkan (
kepada Tuhanmu ), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi ( bagi Allah
) ”. ( Q.S. Al-Haqqah: 13-18 )
Jadi,
ketika Sangkakala ditiup untuk yang pertamakalinya, semua makhluk yang berada
di lngit dan di bumi akan binasa kecuali beberapa Malaikat. Kemudian para
Malaikat ini juga akan binasa dan hanya Allah yang akan tetap kekal.
b.
Fase
kedua : peniupan Sangkakala Oleh Malaikat Israil
Fase
ini adalah kebangkitan, saat semua manusia yang pernah hidup didunia
dibangkitkan dan dihidupkan kembali serta dikumpulkan di padang Mahsyar.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an
Artinya :
“ Dan ditiuplah
sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang
dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba
mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). Dan terang benderanglah
bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku
(perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan
saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka
tidak dirugikan. Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa (balasan) apa yang telah
dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan.” ( Q.S
Az-Zumar : 68-70 )
Ketika Sangkakala yang kedua ditiup, roh
akan kembali kepada badan masing-masing dan berdiri untuk masing-masing mempertanggungjawabkan
segala perbuatan mereka.
c.
Fase
Ketiga : Perjitungan ( hisab ), dan Penimbangan ( Mizan )
Fase
ini adalah saat semua amal manusia di hitung dan ditimbang sesuai perbuatannya
ketika di alam dunia.
d.
Fase
keempat : Pembalasan ( Syurga dan Neraka )
Fase
ini adalah saat Allah Saw. Menetapkan pembalasan atau mengambil keputusan
tentang kelanjutan hidup manusia di akhirat. Dimana manusia mendapatkan imbalan
sesuai dengan amalan mereka masing-masing ketika di dunia. Bagi yang timbang
kebaikannya lebih berat, maka baginya adalah surga, sebagaimana disebutkan di
dalam Al-Qur’an yang Artinya : “ Dan orang-orang yang bertakwa kepada
Tuhanya dibawa kedalam surga berombong-rombongan ( pula ). Sehingga apabila
mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkata
kepada mereka penjaga-penjaganya: Kesejahteraan ( dilimpahkan ) atasmu,
berbahagialah kamu! Maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya ”.
Dan mereka mengucapkan : “ Segala puji bagi Allah yang memenuhi janji-Nya
kepada kami dan telah ( member ) kepada kami tempat ini sedang kami (
diperkenankan ) menempati tempat di dalam surga di mana saja yang kami
kehendaki. “ Maka surga itulah balasan bagi orang-orang yang beramal”. (
Q.S. Az-Zumar 73-74 )
Dan
bagi mereka yang timbagan kebaikannya lebih ringan dari timbangan keburukannya,
maka baginya adalah neraka. Sebagaimana dijelaskan di dalam Al-Qur’an yang
Artinya : “ Orang-orang kafir di bawa ke neraka jahannam berombong
rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah
pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya : “ Apakah belum
pernah datang kepadamu rasul-rasul diantaramu yang membacakan kepadamu
ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini ?
” mereka menjawab : “ Benar ( telah datang ) ”. Tetapi telah pasti berlaku
ketetapan azab terhadap orang-orang kafir. Dikatakan ( kepada mereka ) : “
Masukilah pintu-pintu neraka jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya ” . Maka neraka jahannam itulah seburuk-buruk
tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri ” . ( Q.S. Az-Zumar: 71-72
)
HARI KIAMAT MENURUT ILMU PENGETAHUAN
Beberapa teori ilmu
pengetahuan pun memperkuat adanya hari kiamat. Teori-teori tersebut diantaranya
dikemukakan oleh Sir Jame Jeinz, seorang astronom dan oelh Prof. Achmad
Baiquini Msc. Ph.D.[1][5]
1. Sir Jame Jeinz
Mengatakan dalam buku
Bintang-Bintang dalam Perjalanannya bahwa bulan itu akan
mendekati bumi sedikit demi sedikit hingga kedekatannya itu mengancam
keselamatan bumi. Pada saat itu hari pembalasan akan segera tampak dan bulan
akan terbelah. Tanpa diragukan lagi bahwa terbelah dan jatuhnya bulan terjadi akibat
rusaknya gaya tarik menarik antar bintang,matahari berbebturan dengan bumi atau
apa saja yang tidak kita ketahui dan tidak bisa kita bayangkan. Tanda demikian
itu merupakan salah satu tanda akan terjadinya hari kiamat.
2. Prof. Achmad Baiquini Msc.
Ph.D.
Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan
Muslim Indonesia (ICMI), dalam bukunya Alquran Ilmu Pengatahuan dan
Teknologi, mengemukakan bahwa ada beberapa sekenario tentang terjadinya
kiamat menurut sains.
- Skenario pertama menggambarkan habisnya
bahan bakar temonuklir yaitu hidrogen dalam matahari. Kalau reaksi nuklir
makin berkurang, matahari akan menjadi dingin dan bumi akan membeku. Tak
ada tanaman yang akan tumbuh dan kehidupan di bumi akan berakhir. Waktu
yang dibutuhkan matahari untuk menghabiskan bahan bakarnya berkisar
sekitar lima milyar tahun
- Skenario kedua menggambarkan habisnya hidrogen
dibumi. jika hidrigentersebut habis, maka semua makhluk hidup akan mati
membeku seperti pada skenario pertama. Barangkali selama milyaran tahun
juga.
- skenario ketiga menggambarkan mengembangnya
matahari. Sebagaimana di diketahui, matahari merupakan salah satu bintang
dalam galaksi kita yang letaknya paling dekat dengan bumi. Evolusi
matahari akan mengikuti bintang-bntang lainnya yaitu bila ia telah “Padam”
ia akan menyusut menjadi kecil sampai pada suatu saat ketika energi
gravitasinya berubah menjadi panas dan mengubahnya menjadi bintang raksasa
merah. Pada kondisi demikian sistem tata surya sebagian (termasuk bumi
kita) akan tertelan oleh matahari. semua makhluk hidup akan mati terbakar.